Apa Itu UMKM? Berikut Pengertian, Contoh, Peran dan Perkembangannya

Apa Itu UMKM? Berikut Pengertian, Contoh, Peran dan Perkembangannya
Pernah dengar istilah UMKM? Yuk, kenalan lebih dekat dengan jagoan ekonomi Indonesia ini!


Apakah kamu pernah bertanya-tanya apa itu UMKM? Dan mengapa mereka sering disebut-sebut? UMKM adalah akronim yang digunakan untuk menyebut Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sektor ini menjadi salah satu fondasi paling kuat yang menopang perekonomian Indonesia. 

Di artikel ini, kamu akan memahami lebih dalam tentang apa itu UMKM, contoh-contoh usahanya, serta peran dan perkembangan UMKM di Indonesia. Selain itu, kamu akan dilengkapi juga dengan strategi pemasaran yang efektif untuk UMKM di era digital dan tips untuk memulai usaha UMKM kamu sendiri.

Pengertian UMKM dan Bedanya dengan UKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seringkali dianggap sebagai istilah yang sama, namun keduanya memiliki perbedaan yang penting untuk dipahami. Apakah itu UKM dan UMKM dan bagaimana cara membedakannya? Di bagian ini, kita akan mengeksplorasi definisi masing-masing istilah tersebut dan perbedaan utama di antara keduanya.

UMKM adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk menggambarkan usaha yang memiliki skala mikro, kecil, atau menengah. Definisi UMKM berdasarkan parameter seperti jumlah total aset, omset tahunan, dan jumlah pekerja. Ini adalah kategori usaha peraturan dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 20 tahun 2008>(). 

Sebagai contoh, sebuah usaha dapat dikategorikan sebagai UMKM jika memiliki jumlah aset antara Rp50 juta hingga Rp10 miliar, omset tahunan sebesar Rp300 juta hingga Rp50 miliar, dan jumlah pekerja antara 1 hingga 99 orang.

Sementara itu, UKM adalah istilah yang umum digunakan di banyak negara untuk merujuk pada bisnis berskala kecil dan menengah. Definisi UKM bervariasi di berbagai negara, dan biasanya berfokus pada jumlah pekerja atau omzet tahunan. 

Di Singapura, sebagai contoh, sebuah bisnis dianggap sebagai UMKM jika jumlah pekerjanya berjumlah antara 10 hingga 199 orang dan memiliki omset tahunan sebesar S$100 juta atau kurang.

Parameter UMKM (Indonesia) Parameter UKM (Singapura)
Jumlah total aset: Rp50 juta – Rp10 miliar Jumlah total aset: Tidak spesifik
Omset tahunan: Rp300 juta – Rp50 miliar Omset tahunan: S$100 juta atau kurang
Jumlah pekerja: 1 – 99 orang Jumlah pekerja: 10 – 199 orang

Secara umum, perbedaan antara UMKM dan UKM terletak pada skala usahanya dan parameter pengklasifikasiannya. Kedua istilah ini mungkin membingungkan karena memiliki nama yang mirip, tetapi dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat dengan mudah membedakannya dan lebih mengerti karakteristik dan cakupan dari masing-masing kategori usaha.

  1. UMKM: Terdiri dari tiga kategori usaha (mikro, kecil, dan menengah) dengan parameter berdasarkan jumlah aset, omset tahunan, dan jumlah pekerja.
  2. UKM: Terdiri dari dua kategori usaha (kecil dan menengah) dan fokus pada jumlah pekerja dan omzet tahunan dengan variansi definisi antar negara.

Di Indonesia, UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian negara, dan mengetahui perbedaan antara UMKM dan UKM dapat membantumu memahami bagaimana bisnis ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Jenis-Jenis UMKM yang Beroperasi di Indonesia

Indonesia memiliki beragam jenis UMKM yang tumbuh dan berkembang pesat dalam berbagai sektor. Mulai dari sektor pertanian hingga teknologi, berikut ini beberapa jenis UMKM yang ada di Indonesia:

1. UMKM Pertanian

UMKM yang ada di sektor pertanian meliputi berbagai produk yang berasal langsung dari lahan pertanian, seperti hasil panen, ternak, perikanan, dan produk olahan pertanian seperti teh, kopi, dan perkebunan lainnya. 

Contoh UMKM yang bergerak di bidang pertanian adalah PT. Sumber Mulya Abadi yang bergerak dalam bidang peternakan ayam.

2. UMKM Perdagangan

Jenis usaha mikro bertujuan menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat, meliputi perdagangan besar dan eceran. 

Beberapa contoh UMKM di sektor ini adalah toko kelontong, warung, dan minimarket yang menjual berbagai produk kebutuhan sehari-hari.

3. UMKM Kuliner

UMKM di sektor kuliner menawarkan berbagai macam makanan dan minuman, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran dan kafe. 

Contoh UMKM Indonesia yang sukses dalam bidang ini adalah Ayam Geprek Bensu yang menawarkan menu ayam geprek dengan berbagai varian sambal.

4. UMKM Fashion

UMKM yang bergerak di sektor fashion meliputi industri tekstil, garmen, dan produk aksesoris. Jenis usaha mikro ini mencakup pembuatan pakaian, sepatu, dan berbagai produk aksesoris. 

Sebuah contoh sukses di bidang ini adalah perusahaan batik Batik Danar Hadi yang memproduksi batik tradisional maupun modern.

5. UMKM Teknologi

UMKM di bidang teknologi mencakup pengembangan, produksi, dan pemasaran produk dan jasa yang berbasis teknologi, baik digital maupun elektronik. 

Contoh UMKM Indonesia yang sukses di bidang ini adalah Gojek, perusahaan aplikasi ojek yang berhasil berkembang menjadi salah satu unicorn di Indonesia.

Berikut adalah tabel yang menampilkan sektor yang banyak dijamah oleh UMKM di Indonesia serta contohnya:

Sektor Contoh UMKM Indonesia
Pertanian PT. Sumber Mulya Abadi
Perdagangan Toko kelontong, warung, minimarket
Kuliner Ayam Geprek Bensu
Fashion Tulis Danar Hadi
Teknologi Gojek

Dari beberapa contoh di atas, dapat dilihat bahwa jenis UMKM Indonesia sangat beragam, mencakup berbagai sektor dan menawarkan berbagai jenis usaha mikro yang dapat menjadi inspirasi bagi para calon entrepreneur. 

Kesuksesan beberapa contoh UMKM Indonesia yang telah disebutkan menjadi bukti bahwa peluang untuk berkembang di dunia bisnis UMKM sangat besar di Indonesia.

Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia

Kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia sangat signifikan, terutama dalam aspek produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. Mayoritas unit usaha di negara ini adalah UMKM, yang menunjukkan peran vital mereka dalam perekonomian nasional.

Berikut ini beberapa peran dan kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia:

1. Penciptaan Lapangan Kerja

UMKM sebagai penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia. Dengan jumlah pekerja yang cukup besar di sektor ini, UMKM turut membantu mengurangi angka pengangguran di negara ini.

UMKM memiliki peranan penting dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. Menyerap hingga 119,6 juta tenaga kerja atau 96,92% dari total tenaga kerja di unit usaha Indonesia pada 2019, meningkat 2,21% dari tahun 2018.

2. Diversifikasi Ekonomi 

Melibatkan berbagai sektor usaha seperti pertanian, perikanan, perindustrian, hingga teknologi informasi. Dengan demikian, pertumbuhan UMKM turut mendorong diversifikasi ekonomi nasional.

  1. Kontribusi terhadap PDB Indonesia: UMKM menjadi salah satu sektor yang memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia.
Tahun Kontribusi UMKM terhadap PDB (%) PDB Indonesia
2017 57.1 7.820.282,6 Milyar
2018 60.4 9.062.581,3 Milyar

Tabel di atas menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menegaskan posisi UMKM sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional.

Tahun Kontribusi UMKM terhadap PDB (%)
Kontribusi UMKM terhadap PDB (2019, harga berlaku) Rp 9.580,8 Milyar
Penyerapan Tenaga Kerja oleh UMKM (2019) 119,6 juta pekerja (96,92% dari total tenaga kerja di unit usaha)
Jumlah Unit Usaha UMKM di Indonesia (2019) 64,2 juta unit (99,99% dari total unit usaha)
Rincian Unit Usaha UMKM 63,4 juta Usaha Mikro, 783,1 ribu Usaha Kecil, 60,7 ribu Usaha Menengah
Jumlah Usaha Besar (UB) di Indonesia (2019) 5,5 ribu unit (0,01% dari total unit usaha)
Tenaga Kerja di Usaha Besar (2019) 3,6 juta pekerja (3% dari total tenaga kerja)

Data ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia dan penyerapan tenaga kerja, menekankan peran penting UMKM dalam ekonomi nasional​​.

Diharapkan, di masa depan, UMKM semakin memperkuat perannya dalam perekonomian Indonesia dan berkontribusi lebih besar dalam penciptaan lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Tantangan dan Dukungan UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi berbagai tantangan dan membutuhkan dukungan untuk berkembang. Beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh UMKM antara lain:

Akses Finansial

Salah satu kendala UMKM yang paling umum adalah kesulitan akses finansial. Keterbatasan modal sering menjadi penghambat dalam pengembangan usaha. Solusi bagi UMKM yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Mencari pinjaman modal dari bank atau lembaga keuangan mikro yang memberikan pinjaman khusus untuk UMKM.
  2. Memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah yang memberikan pinjaman dengan bunga rendah.
  3. Berpartisipasi dalam program inkubator bisnis yang memberikan dukungan berupa pendanaan, pelatihan, dan fasilitas lainnya.

Perizinan Usaha

Mengurus perizinan usaha bisa menjadi kendala UMKM yang memakan waktu dan tenaga. Adapun solusi bagi UMKM terkait perizinan usaha adalah:

  1. Memahami jenis perizinan yang dibutuhkan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
  2. Memanfaatkan layanan Online Single Submission (OSS) yang memudahkan pengurusan perizinan usaha.
  3. Menjalin kerja sama dengan asosiasi dan komunitas UMKM untuk mendapatkan informasi dan dukungan mengenai perizinan usaha.

Manajemen Usaha

Kendala lain yang sering dihadapi UMKM adalah dalam hal manajemen usaha, mulai dari pengelolaan keuangan, pemasaran, hingga pengembangan produk. Berikut solusi bagi UMKM dalam upaya meningkatkan manajemen usaha:

  1. Mengikuti pelatihan dan workshop tentang manajemen bisnis yang sesuai dengan kebutuhan usaha.
  2. Memperoleh mentor atau konsultan yang berpengalaman dalam menjalankan usaha sejenis.
  3. Mempekerjakan tenaga profesional yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Persaingan Pasar

Persaingan pasar merupakan tantangan yang tidak bisa dihindari oleh pelaku UMKM. Adapun solusi bagi UMKM dalam menghadapi persaingan pasar meliputi:

  1. Menentukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan karakteristik produk dan target pasar.
  2. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk menjaring pasar yang lebih luas, seperti melalui e-commerce dan media sosial.
  3. Menyediakan produk atau layanan yang memiliki keunggulan kompetitif, baik dari kualitas, harga, maupun inovasi.

Dan untuk mendukung UMKM, berbagai upaya bisa dilakukan, seperti:

Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas

Memberikan pelatihan dalam manajemen bisnis, pemasaran digital, dan keterampilan teknis dapat membantu UMKM meningkatkan kompetensi mereka.

Akses ke Modal

Memudahkan akses ke pinjaman melalui program kredit mikro atau kemitraan dengan lembaga keuangan dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.

Dukungan Pemasaran

Membantu UMKM dalam pemasaran produk mereka, baik melalui platform digital atau pameran produk, dapat meningkatkan visibilitas mereka.

Kebijakan Pemerintah yang Mendukung

Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan UMKM, seperti insentif pajak, regulasi yang lebih mudah, atau fasilitas inkubasi bisnis.

Pengembangan UMKM sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketimpangan ekonomi. Dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat berkembang dan berkontribusi lebih banyak pada ekonomi.

Program dan Inisiatif Pemerintah untuk Mendukung UMKM

Pemerintah Indonesia juga menyediakan berbagai program dan inisiatif yang dirancang khusus untuk membantu pengembangan UMKM, seperti:

  • Kredit Usaha Rakyat (KUR)
  • Program Pembiayaan Modal Kerja UMKM Produktif (Dirga Usaha Banpres)
  • Pembiayaan UMKM Syariah
  • Sistem Informasi Kredit Program (SIKP)
  • Program Pembinaan UMKM (PUPUK)

Keberadaan regulasi dan kebijakan yang apresiatif, serta program dan inisiatif yang dikembangkan oleh pemerintah, menunjukkan komitmen nyata pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan bagi UMKM.

Oleh karena itu, pemahaman untuk UMKM menjadi penting bagi para pelaku usaha agar dapat memaksimalkan potensi yang ada dan menjadikan UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian Indonesia.

Potensi UMKM di Masa Depan

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Di masa depan, potensi UMKM semakin besar, terutama dengan adanya perkembangan teknologi dan akses yang lebih luas ke pasar global.

1. Pertumbuhan Digitalisasi

Dengan adanya digitalisasi, UMKM dapat memanfaatkan internet dan teknologi untuk memperluas pangsa pasar mereka. 

Platform e-commerce dan media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan produk dan jasa UMKM secara lebih luas.

2. Akses Keuangan yang Lebih Mudah

Fintech dan perusahaan pinjaman online telah membuat akses keuangan menjadi lebih mudah bagi UMKM.

Juga dapat mengajukan pinjaman atau mendapatkan modal usaha dengan lebih cepat dan mudah.

3. Inovasi Produk dan Layanan

UMKM dapat terus mengembangkan produk dan layanan mereka dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Ini akan membantu mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat.

4. Jaringan dan Kolaborasi

Membangun jaringan yang kuat dengan pelaku usaha lain, pemerintah, dan lembaga pendidikan dapat membuka akses ke sumber daya, informasi, dan pasar yang lebih luas.

Selain itu dibutuhkan juga strategi untuk beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi perubahan teknologi dan tuntutan pasar global, UMKM perlu memiliki strategi yang tepat untuk terus beradaptasi dan berkembang.

1. Pelatihan dan Pengembangan

UMKM perlu berinvestasi dalam waktu dan sumber daya untuk pelatihan serta pengembangan para karyawannya. Dengan memiliki karyawan yang terampil, mereka dapat lebih efektif dalam menghadapi perubahan teknologi.

2. Pemasaran Digital

Pemasaran digital adalah kunci untuk mencapai pasar global. UMKM perlu memahami bagaimana memanfaatkan media sosial, iklan online, dan SEO untuk meningkatkan visibilitas mereka di dunia maya.

3. Kolaborasi dengan Pihak Ketiga

UMKM dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi atau platform e-commerce untuk memperluas jangkauan mereka. Hal ini dapat membantu mereka dalam menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan jumlah penjualan.

4. Kesadaran akan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial

UMKM harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam operasional bisnis mereka. 

Hal ini tidak hanya penting untuk kesejahteraan lingkungan dan sosial, tetapi juga semakin dihargai oleh pasar global.

5. Pemahaman Pasar Global

Memahami tren pasar global dan menyesuaikan strategi bisnis untuk menjangkau pasar internasional dapat membuka peluang baru bagi UMKM.

Bagaimana Cara Mendirikan UMKM?

Untuk mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:

Dokumen yang Diperlukan:

  • KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang masih berlaku.
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
  • SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha).
  • Calon pendaftar harus WNI dan bukan ASN, TNI/Polri, pegawai BUMD atau BUMN.
  • Memiliki usaha yang dibuktikan dengan surat keterangan usaha dari Dinas Koperasi dan UKM setempat​​.

Cara Daftar UMKM Online

  • Mengunjungi situs OSS (https://oss.go.id/) dan membuat akun dengan memilih skala usaha (UMK atau non-UMK).
  • Melakukan login dan mengisi formulir perizinan.
  • Setelah data lengkap, simpan dan lanjutkan untuk mendapatkan Nomor Izin Berusaha (NIB)​​.

Kategori Skala Usaha

  • Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan modal kurang dari atau sama dengan Rp 5 miliar.
  • Non-UMK dengan modal lebih dari Rp 5 miliar, mencakup usaha menengah, usaha besar, kantor perwakilan, serta badan usaha luar negeri​​.

Tips Mengelola UMKM untuk Pertumbuhan Bisnis

Untuk mendirikan UMKM yang sukses, berikut adalah beberapa tips dan strategi yang dapat dijadikan panduan:

Melakukan Riset

Penting untuk melakukan riset pasar dan menentukan target pasar kamu. Survei dan observasi lokasi juga vital untuk menemukan lokasi dengan potensi penjualan tinggi​​.

Lakukan penelitian mendalam tentang pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi target konsumen.

Daftarkan UMKM untuk Legalitas dan Peluang Bantuan Modal

Mendapatkan NIB menunjukkan legalitas usaha dan membuka peluang mendapatkan bantuan modal dari pemerintah​​.

Mendirikan UMKM juga berarti memahami dan memenuhi semua persyaratan hukum serta administratif, termasuk perizinan dan pengaturan pajak.

Pemantapan Mental

Mental yang kuat, keberanian, dan ketahanan adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang muncul di awal usaha​​.

Membangun Relasi dengan Sesama Pelaku Usaha

Bangun relasi dengan sesama pelaku usaha, termasuk vendor-vendor terpercaya dan pelaku bisnis lain untuk kerja sama di masa depan​​.

Pengelolaan Modal

Sesuaikan dan kelola modal dengan efektif berdasarkan riset dan survey yang telah dilakukan. Modal tidak harus besar, namun harus dikelola dengan bijak​​.

Memulai usaha tidak harus dengan modal besar.

Menentukan Lokasi Pemasaran yang Strategis

Pilih lokasi usaha yang menghasilkan mobilitas dan kegiatan penjualan tinggi. Di era digital, pertimbangkan juga platform digital sebagai lokasi usaha jika sesuai dengan produk yang ditawarkan.

Menerapkan Bisnis Hijau

UMKM harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan beralih ke penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga membuka peluang pasar baru​​.

Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan inovasi sangat penting, terutama dalam menghadapi kompetisi pasar dan menciptakan produk yang unik. Pelaku UMKM harus berpikir konstruktif dan kreatif untuk mengembangkan produk-produk yang berkembang cepat​​.

Memanfaatkan Digitalisasi

83,8% pelaku UMKM telah menggunakan teknologi digital untuk mendukung operasional bisnis mereka. Ini mencakup mempromosikan produk melalui platform digital dan marketplace untuk memudahkan pelanggan menemukan produk​​.

Namun, terdapat beberapa tantangan dalam digitalisasi UMKM, seperti kesulitan dalam pemasaran produk, akses permodalan, pemenuhan bahan baku, dan adopsi digital. Tantangan ini termasuk infrastruktur digital yang tidak andal, keterampilan digital yang kurang, serta kebutuhan keamanan dalam mengelola aset digital​​.

Digitalisasi sendiri membawa banyak peluang bagi UMKM, seperti peningkatan efisiensi, membuka pasar dan pelanggan baru, serta membantu UMKM bersaing dengan perusahaan besar. Ini juga dapat meningkatkan stabilitas keuangan dan keberlanjutan usaha​​.

Regulasi dan Kebijakan Pemerintah untuk UMKM

Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional. Untuk itu, berbagai regulasi dan kebijakan telah diterapkan guna mendorong pertumbuhan dan memberikan dukungan kepada UMKM di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh regulasi serta kebijakan pemerintah untuk UMKM:

  1. UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
  2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Peraturan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
  3. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 22 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 12 Tahun 2020

UU No. 20 Tahun 2008 merupakan payung hukum yang mengatur dan memberikan definisi atas usaha mikro, kecil, dan menengah. Tujuan utama dari UU ini adalah untuk meningkatkan daya saing UMKM, mendorong kemandirian, dan meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam bidang usaha ini.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 menjelaskan lebih lanjut mengenai pelaksanaan dari UU No. 20 Tahun 2008. Peraturan ini mencakup beberapa hal seperti peningkatan kemampuan UMKM, fasilitasi pendanaan, dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan UMKM.

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 22 Tahun 2020 mengubah beberapa ketentuan dalam peraturan sebelumnya. Perubahan ini difokuskan pada peningkatan fasilitasi, pembinaan dan pengawasan kegiatan UMKM, serta pemberdayaan ekonomi lokal di pedesaan dan perkotaan.

Mulai Usaha UMKM dengan BATPay sebagai Alat Pembayaran

Memulai usaha UMKM membutuhkan perencanaan yang matang, strategi pemasaran, kesabaran, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi. 

Salah satu aspek penting yang dapat memudahkan proses transaksi bisnis adalah dengan memanfaatkan teknologi e-wallet, seperti BATPay e-wallet. Berikut beberapa keuntungan menggunakan BATPay bagi UMKM adalah:

  • Kemudahan dan kecepatan dalam proses transaksi, karena pelanggan hanya perlu menggunakan aplikasi BATPay yang terpasang di ponsel mereka untuk melakukan pembayaran.
  • Transaksi yang aman dan terlindungi dari pembobolan akun atau kehilangan uang.
  • Penurunan biaya operasional akibat transaksi non-tunai dan pengurangan penggunaan mesin EDC.
  • Dengan memanfaatkan teknologi BATPay e-wallet, kamu dapat meningkatkan efisiensi usaha, memudahkan proses transaksi, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

referensi:

https://www.3ecpa.com.sg/resources/guide-to-setup-singapore-business/smes-in-singapore/

https://www.jurnal.id/id/blog/kriteria-usaha-mikro-sbc/

Baca Artikel Lainnya

Mau Bayar dan Transfer Apapun, Pakai BATPay Aja!

Group 1
Hero Image (2)
Scroll to Top
Share to...