Memulai kebiasaan menabung bisa menjadi tantangan yang cukup berat bagi sebagian orang sehingga banyak yang membutuhkan tips menabung cepat. Banyak dari kita mungkin merasa sulit untuk menemukan sumber daya keuangan yang cukup untuk ditabung, terutama jika kita hidup dengan pengeluaran yang sudah sangat terbatas.
Namun, langkah awal yang sederhana dan terarah dapat menjadi kunci untuk membuka pintu menuju kestabilan keuangan jangka panjang.
Melansir dari Forbes (2023), aktivitas menabung memiliki 5 manfaat utama, yaitu:
- Mencapai tujuan hidup
- Menghadapi pengeluaran tidak terduga
- Mengurangi stres
- Mempersiapkan masa depan
- Fleksibilitas Karier
Dengan begitu, menabung tidak hanya bermanfaat secara finansial, tetapi juga secara psikologis. Oleh karena itu, simak pembahasan tentang tips menabung cepat di bawah ini!
1. Tentukan Tujuan Menabung
Sebelum memulai menabung, tentukan dengan jelas tujuan keuangan. Apakah ingin menabung untuk liburan, membeli rumah, atau biaya menikah?
Memiliki tujuan yang spesifik akan membantu kamu tetap fokus dan termotivasi untuk menabung secara teratur.
Contohnya, ketika kamu memutuskan untuk menabung sebesar Rp 50 juta dalam waktu dua tahun untuk membayar biaya pernikahan.
Kamu mungkin sudah melakukan riset tentang biaya nikah yang diinginkan dan menghitung berapa banyak uang yang perlu mereka tabung setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan tujuan yang jelas seperti ini, kamu dapat mengalokasikan sumber daya keuangan dengan lebih efisien dan fokus pada mencapai target tabungan yang telah ditetapkan.
Selain itu, hal ini juga cocok sebagai tips menabung cepat untuk pelajar. Sebab, dengan modal terbatas, penting untuk menentukan tujuan terlebih dahulu agar target lebih realistis.
2. Buat Anggaran Bulanan
Buatlah anggaran bulanan yang memperhitungkan semua pendapatan dan pengeluaran. Alokasikan sebagian dari pendapatan untuk ditabung setiap bulan.
Dengan memiliki anggaran yang jelas, kamu dapat lebih mudah mengontrol pengeluaran dan meningkatkan jumlah yang dapat ditabung.
Misalnya, kamu memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp 7 juta. Berikut perkiraan anggaran atau pengeluaran rutin bulanannya:
- Sewa kos: Rp 1,5 juta
- Tagihan listrik, air, dan gas: Rp 400 ribu
- Transportasi (biaya bahan bakar, transportasi umum): Rp 700 ribu
- Belanja kebutuhan sehari-hari: Rp 1,5 juta
- Pembayaran cicilan kredit: Rp 800 ribu
- Tagihan telepon dan internet: Rp 200 ribu
- Biaya makan di luar: Rp 500 ribu
Total pengeluaran rutin bulanan di atas adalah Rp 5.6 juta.
Nah, jika ingin menabung sebesar 15% dari pendapatannya setiap bulan, maka 15% dari Rp 7 juta adalah Rp 1.05 juta. Dengan demikian, kamu akan menabung sebesar Rp 1.05 juta setiap bulan.
Setelah mengalokasikan dana untuk kebutuhan rutin dan menabung, kamu masih memiliki sisa uang sebesar Rp 350 ribu.
Anggaran tersebut membuatmu memiliki rencana yang teratur untuk mengelola pendapatan, memprioritaskan pembayaran rutin, dan menabung untuk masa depan.
Namun, tentunya setiap orang memiliki penghasilan dan pengeluaran yang berbeda-beda sehingga penetapan anggaran perlu penyesuaian. Terpenting, pendapatan harus jauh lebih besar ketimbang pengeluaran.
3. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting
Tips menabung cepat yang ketiga adalah identifikasi dan kurangi pengeluaran yang tidak penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, membatasi makan di luar atau membatalkan langganan yang tidak terlalu diperlukan dapat membantu menghemat uang yang dapat dialokasikan untuk menabung.
Misalnya, seorang pekerja kantoran yang ingin meningkatkan tabungannya, memutuskan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting dalam kehidupannya.
Maka memulainya bisa dengan membatasi makan di luar. Sebelumnya, dia sering makan siang di restoran atau warung makan setiap hari kerja yang menghabiskan biaya cukup besar.
Sekarang, dia membuat bekal makan siang sendiri di rumah setiap hari dan hanya membeli makanan di luar sesekali saat ada kesempatan khusus.
Selain itu, tidak lupa untuk membatalkan langganan streaming musik dan video yang jarang digunakan.
Meskipun langganan tersebut mungkin terasa murah, tetapi jika ditotal per bulan, biayanya cukup signifikan.
Dengan membatalkan langganan yang tidak terpakai, tentunya bisa menghemat uang setiap bulan yang dapat dialokasikan untuk tabungan.
Baca Juga: 30 Ide dan Tips Usaha Sampingan Karyawan yang Sibuk!
4. Gunakan Metode 50/30/20
Terapkan metode 50/30/20 dalam mengelola keuangan. Alokasikan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan sisanya 20% untuk menabung atau membayar utang. Dengan menggunakan metode ini, kamu dapat menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan sehari-hari, memuaskan keinginan, dan menyisihkan uang untuk masa depan.
Penerapan metode ini, contohnya pada seseorang dengan pendapatan bulanan sebesar Rp 10 juta dari pekerjaannya sebagai seorang konsultan.
Dia memutuskan untuk menggunakan Metode 50/30/20 untuk mengatur keuangannya.
1. 50% untuk Kebutuhan Pokok (Needs):
Dari pendapatannya Rp 10 juta, alokasi 50% atau Rp 5 juta setiap bulan untuk kebutuhan pokok. Ini mencakup biaya sewa rumah, tagihan listrik dan air, transportasi, makanan, dan asuransi kesehatan.
2. 30% untuk Keinginan (Wants):
Kemudian mengalokasikan 30% atau Rp 3 juta setiap bulan untuk keinginan. Ini termasuk biaya hiburan seperti makan di restoran, belanja barang-barang fashion, liburan, dan kegiatan rekreasi.
3. 20% untuk Menabung dan Investasi (Savings and Investments):
Sisa 20% dari pendapatannya atau Rp 2 juta dialokasikan untuk menabung dan investasi. Bagian ini digunakan untuk menyisihkan dana darurat, menabung untuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang seperti liburan, pendidikan, atau pensiun, serta berinvestasi dalam instrumen keuangan seperti deposito atau reksa dana.
5. Otomatisasi Tabungan
Manfaatkan fitur otomatisasi yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk mentransfer sebagian dari pendapatan secara otomatis ke rekening tabungan setiap bulan. Hal ini dapat membantumu secara konsisten menabung tanpa harus mengeluarkan usaha ekstra.
Langkah ini bisa dilakukan dengan kebiasaan untuk menyisihkan sebagian dari gajinya ke dalam rekening tabungan sebagai tabungan darurat dan investasi masa depan.
Gunakan fitur otomatisasi yang disediakan oleh banknya untuk meningkatkan efisiensi dalam mengatur tabungannya.
Pertama, mengatur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan pada setiap tanggal gajian. Kamu juga bisa mengatur agar sebagian dari setiap transaksi kartu kreditnya secara otomatis dipindahkan ke rekening tabungan investasinya.
Sebagai hasilnya, setiap bulan, sejumlah uang tertentu secara otomatis dialihkan ke dalam rekening tabungannya tanpa perlu melakukan tindakan manual.
Hal ini memastikan bahwa kamu terus membangun tabungan dan investasi tanpa harus khawatir tentang melakukannya secara manual setiap kali dia menerima gaji atau melakukan transaksi. Yap, tips menabung di rumah tersebut bisa dilakukan secara otomatis tanpa perlu transfer manual.
6. Pertimbangkan Investasi Jangka Pendek
Selain menabung di rekening tabungan, pertimbangkan juga untuk berinvestasi dalam produk investasi jangka pendek seperti deposito atau obligasi. Investasi ini dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dana dengan tingkat risiko yang terukur.
Contohnya, kamu memiliki rencana untuk berinvestasi jangka pendek agar bisa mendanai liburan musim panas tahun depan. Kamu memiliki uang sejumlah Rp 10.000.000 yang ingin diinvestasikan dalam waktu 12 bulan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang cukup untuk membiayai liburan.
Lalu, kamu memutuskan untuk melakukan investasi dalam bentuk deposito berjangka.Mencari bank yang menawarkan suku bunga yang kompetitif untuk deposito berjangka dengan tenor 12 bulan.
Setelah melakukan penelitian, kamu menemukan bank yang menawarkan suku bunga 5% per tahun untuk deposito berjangka dengan minimum setoran Rp 5.000.000.
Selanjutnya, kamu memutuskan untuk menempatkan seluruh uangnya, yaitu Rp 10.000.000, dalam deposito berjangka tersebut dengan tenor 12 bulan. Dengan suku bunga 5% per tahun, harapannya adalah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500.000 setelah 12 bulan.
Setelah 12 bulan, deposito berjangka berakhir, dan kamu mendapatkan kembali uang pokoknya beserta keuntungan sebesar Rp 500.000.
Total uang yang diterima adalah Rp 10.500.000. Dengan uang tersebut, kamu berhasil mewujudkan impian liburan tanpa harus khawatir tentang biaya.
7. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Selanjutnya, tips menabung cepat bisa kamu lakukan dengan menghindari utang yang tidak perlu, terutama untuk memenuhi keinginan konsumtif. Utang dapat menghambat kemajuan finansial dan mengurangi jumlah yang dapat ditabung setiap bulan.
Hal ini bisa kamu aplikasikan melalui contoh berikut:
Seorang pekerja berusia 30 tahun telah lama bermimpi memiliki mobil impian. Meskipun dia memiliki cukup uang untuk membayar mobil tersebut secara tunai, dia memutuskan untuk menghindari utang yang tidak perlu. Sebagai gantinya, dia membuat rencana untuk menabung sejumlah uang setiap bulan untuk membeli mobil tersebut secara tunai dalam waktu satu tahun.
Setiap bulan, setelah menerima gajinya, dia menyisihkan sejumlah uang ke dalam rekening tabungan khusus untuk pembelian mobil. Dia juga memotong pengeluarannya untuk hal-hal yang tidak perlu dan mengalihkannya ke tabungan mobilnya. Dia bersikap disiplin dan tidak tergoda untuk menggunakan kartu kredit atau mengambil pinjaman untuk mempercepat proses pembelian mobil.
Setelah satu tahun, dengan rajin menabung dan menghindari utang, dia akhirnya memiliki cukup uang untuk membeli mobil impiannya secara tunai. Dengan cara ini, dia berhasil mewujudkan impian memiliki mobil tanpa harus terbebani oleh cicilan atau utang yang tidak perlu.
Dengan mengambil pendekatan ini, dia tidak hanya menghemat uang dari bunga yang harus dibayarkan atas utang, tetapi juga merasa lebih aman secara finansial karena tidak memiliki beban utang yang berlebihan. Ini adalah contoh bagaimana menghindari utang yang tidak perlu dapat membantu seseorang mencapai tujuan keuangan mereka tanpa terjerat dalam utang yang tidak sehat.
Baca Juga: Pentingnya Self Reward Bagi Diri Sendiri untuk Kesehatan Mental
8. Evaluasi dan Revisi Rencana
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap rencana menabung. Tinjau kembali tujuan dan anggaran, serta identifikasi area di mana kamu dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan.
Lantas, bagaimana cara penerapannya?
Nah, contohnya ketika sekelompok orang memulai tahun dengan rencana keuangan yang telah mereka susun dengan cermat, termasuk anggaran bulanan, target tabungan, dan rencana investasi jangka panjang.
Namun, setelah beberapa bulan berlalu, mereka menyadari bahwa beberapa aspek dari rencana mereka tidak berjalan sesuai harapan. Setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap rencana keuangannya, mereka menyadari bahwa mereka telah melebihi anggaran bulanan untuk beberapa kategori pengeluaran, seperti makan di luar dan belanja online.
Selain itu, mereka menyadari bahwa rencana tabungan dan investasi mereka perlu direvisi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka.
Untuk memperbaiki situasi ini, mereka membuat langkah-langkah berikut:
- Merevisi Anggaran Bulanan: Mereka membuat perubahan pada anggaran bulanan mereka dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting dan menetapkan batas yang lebih ketat untuk kategori pengeluaran tertentu.
- Menetapkan Target Tabungan yang Realistis: Setelah mengevaluasi kembali keuangan mereka, mereka menetapkan ulang target tabungan mereka agar lebih realistis dan dapat dicapai dalam jangka waktu yang lebih realistis.
- Merancang Ulang Rencana Investasi: Mereka memperbarui rencana investasi mereka dengan mempertimbangkan kembali profil risiko mereka, tujuan keuangan jangka panjang, dan kondisi pasar saat ini.
- Memonitor Kemajuan Secara Berkala: Mereka membuat komitmen untuk terus memantau kemajuan keuangan mereka secara berkala, dengan melakukan evaluasi rutin dan menyesuaikan rencana mereka sesuai kebutuhan.
9. Tetap Disiplin dan Konsisten
Disiplin dan konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam menabung. Tetapkan target tabungan bulanan yang realistis dan berusaha untuk mencapainya setiap bulan, meskipun dalam jumlah kecil.
Contohnya, seseorang telah menetapkan tujuan untuk mengumpulkan dana darurat sebesar Rp 20.000.000 dalam waktu satu tahun.
Untuk mencapai tujuan ini, dia memutuskan untuk menerapkan pendekatan tetap disiplin dan konsisten dalam pengelolaan keuangan.
Setiap bulan, setelah menerima gajinya, dia langsung menyisihkan sejumlah uang ke dalam rekening tabungan khusus untuk dana darurat.
Dia menjaga komitmen ini dengan sangat disiplin, bahkan ketika terjadi godaan untuk menggunakan uang tersebut untuk hal-hal lain yang mungkin lebih menyenangkan atau menggoda.
Selain itu, juga menetapkan target pengeluaran bulanan yang masuk akal dan berusaha keras untuk mematuhi anggaran tersebut.
Meskipun terkadang ada dorongan untuk melakukan pembelian impulsif atau mewah, dia tetap konsisten dengan rencana pengeluaran dan mengutamakan tujuan keuangan jangka panjang.
Dengan disiplin dan konsistensi yang terus-menerus selama satu tahun, dia akhirnya berhasil mengumpulkan dana darurat sebesar Rp 20.000.000 sesuai dengan target.
10. Cari Motivasi dan Dukungan
Tips menabung cepat yang terakhir, yaitu temukan motivasi dalam menabung dengan memvisualisasikan tujuan keuangan secara teratur. Selain itu, cari dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas yang memiliki minat yang sama dalam mencapai tujuan keuangan mereka.
Bersama-sama, kamu dapat saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk tetap konsisten dalam menabung.
BATPay merupakan dompet digital dengan dukungan penuh untuk kamu yang ingin menabung demi tercapainya tujuan finansial.
Yap, ini merupakan solusi dompet digital yang memudahkan dalam mengelola keuangan secara efisien dan seru. BATPay tidak hanya sekadar dompet digital biasa, tetapi juga merupakan teman setia dalam perjalanan menuju kebebasan finansial.
Dengan BATPay, kamu dapat dengan mudah menabung, mengirim dan menerima uang, melakukan pembayaran, serta melacak pengeluaran dengan cepat dan aman.
Yuk, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kemudahan dan keasyikan menabung dengan BATPay sekarang juga!
Referensi:
https://www.forbes.com/advisor/banking/savings/why-is-it-important-to-save-money/