Setiap harinya, kita melakukan transaksi keuangan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembelian barang dan jasa hingga pembayaran tagihan dan transfer dana.
Dalam upaya memudahkan proses pembayaran dan meminimalkan penggunaan uang tunai, QRIS telah menjadi solusi yang sangat praktis.
QRIS memungkinkan kita untuk melakukan transaksi dengan cepat, aman, dan efisien. Sebagai pengguna.
Kita hanya perlu memindai kode QR yang tertera di tempat-tempat usaha atau tagihan, memasukkan jumlah pembayaran, dan transaksi selesai.
Proses ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan keamanan finansial kita dengan mengurangi risiko pencurian atau kehilangan uang tunai.
Oleh karena itu, mari perhatikan pembahasan lengkap di bawah ini tentang apa itu QRIS!
Apa itu QRIS?
QRIS adalah singkatan dari “Quick Response Code Indonesian Standard,” yaitu standar nasional untuk kode QR yang digunakan di Indonesia.
QRIS dirancang untuk memfasilitasi dan menyederhanakan pembayaran elektronik dan transaksi keuangan melalui penggunaan kode QR.
Standar ini diperkenalkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada tanggal 17 Agustus 2019 dengan tujuan untuk memajukan ekosistem pembayaran digital di Indonesia dan meningkatkan efisiensi transaksi keuangan.
Berdasarkan informasi Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), pada bulan Desember 2022, sudah ada sekitar 28,76 juta pengguna yang menggunakan QRIS.
Angka ini naik sebanyak 4,6% dibandingkan dengan bulan November 2022, dan tumbuh hingga 92,5% jika dibandingkan dengan awal tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga disertai dengan peningkatan jumlah pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS.
Nah, setelah mengetahui QRIS dibaca apa dan fakta naiknya jumlah pengguna QRIS setiap tahunnya, kamu juga perlu memahami pembahasan lebih lanjut tentang topik apa itu QRIS, yaitu ketentuan, manfaat, jenis, dan masih banyak lagi.
Simak penjelasan lanjutannya di bawah ini, ya!
Ketentuan penggunaan QRIS
- Pengguna QRIS harus mematuhi standar teknis dan format kode QR yang telah ditetapkan dalam QRIS. Ini memastikan konsistensi dan kompatibilitas kode QR di seluruh platform dan aplikasi.
- Setiap kode QR QRIS harus dikaitkan dengan bisnis atau entitas yang menerima pembayaran. Informasi penerima, seperti nama dan nomor identifikasi, harus akurat dan terhubung dengan kode QR tersebut.
- Keamanan transaksi QRIS harus menjadi prioritas utama. Pengguna harus menjaga informasi pribadi dan finansial pengguna, serta mematuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh otoritas regulasi.
- QRIS adalah alat untuk memfasilitasi transaksi keuangan, termasuk pembayaran, transfer dana, dan pembelian. Penggunaan yang benar harus berfokus pada tujuan ini dan tidak boleh disalahgunakan.
- Pertumbuhan jaringan pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS adalah penting. Hal ini memperluas opsi pengguna dan mendukung adopsi teknologi QRIS.
- Edukasi pengguna tentang cara memindai kode QR, mengonfirmasi transaksi, dan menjaga keamanan transaksi adalah penting. Pengguna harus memahami penggunaan yang benar dan aman dari QRIS.
- Bisnis dan penyedia layanan keuangan harus memiliki prosedur pengelolaan risiko yang memadai. Ini mencakup pengenalan risiko potensial dan langkah-langkah untuk mencegah serta menangani masalah seperti penipuan dan gangguan teknis.
- Bisnis dan penyedia layanan keuangan harus mematuhi semua peraturan yang berlaku, termasuk pelaporan transaksi keuangan dan kewajiban perpajakan. Kepatuhan ini diperlukan untuk menjaga operasi bisnis yang sah dan sesuai dengan hukum.
Jenis QRIS
Selanjutnya, terdapat jenis-jenis QRIS yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan. Apa sajakah itu? Berikut penjabaran lengkapnya!
Merchant Presented Mode (MPM) Statis
Jenis ini adalah yang paling sederhana. Merchant cukup menampilkan satu stiker atau print-out QRIS yang dapat ditempelkan atau ditempelkan di tempat transaksi.
Pengguna hanya perlu memindai kode QR, memasukkan jumlah pembayaran, memasukkan PIN, dan mengklik tombol bayar. Notifikasi transaksi akan segera diterima baik oleh pengguna maupun merchant. QRIS MPM Statis sangat sesuai untuk usaha mikro dan kecil.
Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis
QR dikeluarkan melalui suatu perangkat seperti mesin EDC atau smartphone, dan penerima pembayaran (merchant) perlu memasukkan jumlah pembayaran terlebih dahulu.
Kemudian, pelanggan melakukan pemindaian kode QR yang ditampilkan atau dicetak. QRIS MPM Dinamis sangat sesuai untuk merchant dengan skala usaha menengah dan besar, atau yang memiliki volume transaksi yang tinggi.
Customer Presented Mode (CPM)
Customer Presented Mode (CPM) adalah salah satu mode penggunaan QRIS di mana pelanggan, sebagai pemegang aplikasi pembayaran, memperlihatkan atau memproyeksikan kode QR mereka kepada pedagang atau merchant untuk di-scan.
Ini memungkinkan pelanggan untuk inisiasi transaksi dan memungkinkan pedagang untuk melakukan pembayaran atas produk atau layanan yang diberikan.
QRIS CPM sangat cocok untuk situasi di mana transaksi harus cepat dan efisien, seperti pada penyedia layanan transportasi, parkir, atau ritel modern.
Batasan Transaksi QRIS
Pada awalnya, Bank Indonesia telah mengumumkan peningkatan batasan nilai transaksi menggunakan QRIS pada bulan Mei 2021, yang semula dari Rp 2 juta menjadi Rp 5 juta.
Namun, Bank Indonesia kemudian mengambil tindakan tambahan dengan mengumumkan peningkatan lebih lanjut pada batasan nilai transaksi QRIS, mulai berlaku sejak tahun 2022, yaitu hingga mencapai Rp 20 juta.
Peningkatan ini adalah respons dari Bank Indonesia untuk mengakomodasi kebutuhan dan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Dengan meningkatnya batasan nilai transaksi QRIS, pengguna sekarang memiliki lebih banyak fleksibilitas dan ruang untuk melakukan pembayaran dengan nilai yang lebih besar melalui kode QR.
Ini juga mencerminkan dorongan dari regulator ke arah pembayaran nontunai yang lebih besar, yang dapat mengurangi penggunaan uang tunai dan meningkatkan efisiensi dalam sistem pembayaran.
Biaya Transaksi QRIS
Sekarang mari kita membahas biaya transaksi QRIS.
Dalam transaksi QRIS terdapat istilah Merchant Discount Rate (MDR).
Merchant Discount Rate adalah sejumlah biaya atau persentase yang dibebankan kepada pedagang atau penjual oleh penyedia layanan pembayaran untuk setiap transaksi yang dilakukan menggunakan metode pembayaran QRIS.
MDR QRIS sering kali merupakan persentase tertentu dari nilai transaksi atau biaya tetap per transaksi yang ditanggung oleh pedagang/merchant untuk memfasilitasi pembayaran melalui QRIS.
Ada beberapa ragam tarif MDR QRIS yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).
Bank Indonesia menetapkan biaya Merchant Discount Rate (MDR) QRIS sebesar 0,3% dikenakan untuk transaksi diatas Rp 100.000 untuk jenis Usaha Mikro (UMI). Sementara tarif MDR QRIS untuk transaksi dibawah RP 100.000 akan tidak dikenakan biaya apapun atau gratis.
Untuk Usaha Kecil (UKE), Usaha Menengah (UME), dan Usaha Besar (UBE) akan dikenakan biaya sebesar 0,7%.
Namun, ada beberapa kategori merchant yang dikenakan tarif khusus yaitu:
- Transaksi di layanan pendidikan akan dikenakan sebesar 0,6%.
- Transaksi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) akan dikenakan sebesar 0,4%.
- Transaksi Government to People (G2P) seperti Bantuan Sosial (Bansis) dan People to Government (P2G) seperti donasi sosial atau pajak tidak dikenakan tarif atau gratis.
Untuk lebih memahami simulasi tarif MDR QRIS yang dibebankan bisa disimak dalam tabel ini:
Jenis Merchant | Kategori | Nilai Transaksi | Tarif MDR (%) | Tarif MDR | Total Yang Didapatkan Merchant |
Reguler | Usaha Mikro (UMI) | Rp 95.000 | 0% | Rp0 | RP 95.000 |
Usaha Mikro (UMI) | Rp 200.000 | 0,3% | Rp 600 | Rp 199.400 | |
Usaha Kecil (UKE)
Usaha Menengah (UME) Usaha Besar (UBE) |
Rp 200.000 | 0.7% | Rp 1.400 | Rp 198.600 | |
Khusus | Layanan Pendidikan | Rp 1.000.000 | 0.6% | Rp 6.000 | Rp 994.000 |
SPBU, BLU dan PSO | Rp 200.000 | 0.4% | Rp 800 | Rp 199.200 | |
Government to People (G2P): Seperti Bansos, People to Government (P2G): Seperti Donasi Sosial atau Pajak | Rp 200.000 | 0% | Rp 0 | Rp 200.000 |
Manfaat QRIS
Terdapat sejumlah manfaat yang signifikan dalam penggunaan QRIS. QRIS, atau Quick Response Code Indonesian Standard, adalah sebuah teknologi pembayaran digital yang memberikan berbagai keuntungan baik bagi pengguna aplikasi pembayaran maupun para merchant. Berikut adalah beberapa manfaat utama QRIS:
Pengguna Aplikasi Pembayaran
Manfaat utama bagi pengguna aplikasi pembayaran adalah kemudahan dalam transaksi. QRIS memungkinkan mereka untuk membayar tagihan, berbelanja, atau mentransfer dana dengan cepat dan aman. Selain itu, pengguna mendapatkan keamanan finansial dengan tidak perlu membawa uang tunai.
Merchant
Bagi merchant, QRIS memudahkan penerimaan pembayaran dari pelanggan. Mereka dapat menerima pembayaran dengan cepat dan efisien, yang mengurangi antrian di kasir dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Selain itu, penggunaan QRIS membantu merchant mengurangi risiko pencurian uang tunai dan memungkinkan mereka untuk melakukan pemantauan transaksi dengan lebih baik.
Apakah QRIS Aman?
Bank Indonesia (BI) telah menekankan bahwa sistem transaksi pembayaran QRIS yang diimplementasikan telah melewati serangkaian pengujian ketat, yang mencakup uji keamanan.
Hal ini menegaskan bahwa QRIS adalah metode pembayaran yang relatif aman untuk digunakan dalam ekosistem pembayaran digital.
Pengujian ketat ini mencakup verifikasi terhadap berbagai aspek keamanan, termasuk perlindungan data pribadi pengguna, keamanan transaksi, serta pencegahan penipuan.
Cara Membuat QRIS
Untuk membuat QRIS, berikut langkah-langkah secara umum yang dapat diikuti:
1. Persiapkan Informasi Transaksi
Sebelum membuat QRIS, pastikan kamu memiliki informasi lengkap tentang transaksi yang akan dilakukan, termasuk jumlah pembayaran, identifikasi bisnis atau entitas penerima, dan informasi tambahan yang diperlukan.
2. Pilih Platform atau Aplikasi Pembuatan QRIS
Kamu dapat menggunakan platform atau aplikasi pembuatan QRIS yang disediakan oleh penyedia layanan keuangan atau bank. Pilih platform yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Masukkan Informasi Transaksi
Gunakan platform atau aplikasi pembuatan QRIS untuk memasukkan informasi transaksi, seperti jumlah pembayaran dan identifikasi bisnis atau entitas penerima. Langkah ini penting kamu ikuti sebagai salah satu langkah daftar QRIS.
4. Tentukan Tipe QRIS
Pilih jenis QRIS yang sesuai dengan transaksi yang kamu inginkan. Ini dapat berupa Merchant Presented Mode (MPM) Statis, MPM Dinamis, atau Customer Presented Mode (CPM), sesuai dengan kebutuhan transaksi.
5. Buat QRIS
Setelah semua informasi telah dimasukkan, platform atau aplikasi akan membuat kode QR berdasarkan informasi tersebut. Cara bikin QRIS ini tentunya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan, entah itu penggunaan individu ataupun merchant.
6. Simpan atau Bagikan QRIS
Setelah QRIS dibuat, kamu dapat menyimpannya sebagai gambar atau print-out untuk ditempelkan di tempat transaksi fisik. Kamu juga bisa membagikannya melalui aplikasi atau media sosial jika transaksi berlangsung secara daring.
7. Gunakan QRIS
Pengguna dapat memindai QRIS menggunakan aplikasi pembayaran mereka untuk menginisiasi transaksi. Penerima pembayaran (merchant) akan menerima notifikasi transaksi dan dapat mengkonfirmasi pembayaran.
8. Lakukan Transaksi
Transaksi akan dilakukan sesuai dengan informasi yang telah dimasukkan sebelumnya. Setelah transaksi selesai, pengguna dan penerima pembayaran akan menerima notifikasi yang mengkonfirmasi pembayaran.
Implementasi QRIS di Indonesia
Penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) oleh perusahaan dan bisnis memiliki peran krusial dalam memajukan ekonomi dan keuangan digital Indonesia.
QRIS, sebagai standar kode QR nasional untuk pembayaran digital, telah membawa berbagai manfaat yang signifikan.
Pertama, QRIS mendorong transisi dari uang tunai ke pembayaran nontunai. Dengan memindai kode QR untuk membayar.
Dengan begitu, pengguna tidak perlu lagi membawa uang tunai sehingga meminimalkan risiko pencurian dan kehilangan uang. Ini juga menciptakan efisiensi dalam transaksi, mengurangi waktu yang dihabiskan di kasir, dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, QRIS meningkatkan inklusi keuangan. Masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan perbankan tradisional sekarang dapat mengakses layanan keuangan melalui aplikasi pembayaran. Hal ini menciptakan kesempatan ekonomi baru dan meningkatkan partisipasi dalam sistem keuangan.
QRIS juga memfasilitasi pertumbuhan bisnis. Bisnis dan perusahaan dapat dengan mudah menerima pembayaran dari pelanggan, memantau transaksi dengan lebih baik, dan memberikan penawaran khusus untuk meningkatkan penjualan. Keamanan transaksi juga dijamin, yang membangun kepercayaan pelanggan.
Terakhir, penerapan QRIS membantu pemerintah meningkatkan pendapatan melalui pemungutan pajak yang lebih efisien. Ini mendukung pengembangan infrastruktur dan layanan publik.
Penutup
Semoga kamu sudah memahami apa itu QRIS secara komprehensif lewat pembahasan di atas. Apakah kamu adalah salah satu pengguna QRIS untuk kebutuhan transaksi sehari-hari?
Nah, BATPay merupakan dompet digital yang juga mendukung kemudahan dalam bertransaksi lewat fitur QRIS. Tentunya, berbagai manfaat tersebut bisa kamu rasakan ketika menggunakan BATPay. Oleh karena itu, permudah transaksi digitalmu bersama BATPay, yuk!
Referensi:
Indonesia, B. (n.d.). MDR QRIS Bagi Merchant: Kategorisasi dan Simulasi. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/mdr-qris.aspx
Indonesia, B. (n.d.-a). BI Terus Edukasi Masyarakat dan Pedagang/Merchant agar Terhindar dari Upaya Penyalahgunaan QRIS. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_259323.aspx