Investasi adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang. Namun, sebelum memulai investasi, ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh pemula agar lebih paham dan memahami jenis jenis investasi yang ada di Indonesia. Yuk simak artikel di bawah ini sampai habis biar kamu makin tau!
Perkembangan Investasi di Indonesia
Investasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi dalam negeri dan asing pada tahun 2021 mencapai Rp 901 triliun, naik 9% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 826,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan investasi yang menarik di kawasan ASEAN.
Salah satu faktor yang mendorong perkembangan investasi di Indonesia adalah kemajuan teknologi yang memudahkan akses dan transaksi investasi. Saat ini, ada banyak aplikasi dan platform digital yang menyediakan berbagai jenis instrumen investasi, mulai dari saham, reksa dana, obligasi, hingga aset kripto yang sedang hangat dibicarakan beberapa tahun terakhir. Dengan modal yang terjangkau dan proses yang mudah, masyarakat Indonesia semakin tertarik untuk berinvestasi.
Selain itu, perkembangan investasi di Indonesia juga dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi untuk mengamankan keuangan atau finansial di kemudian waktu nanti atau masa tua.
Investasi dapat membantu masyarakat mengatasi dampak inflasi, menghadapi resesi ekonomi, mempersiapkan dana pendidikan, pensiun, hingga warisan. Oleh karena itu, investasi menjadi salah satu kebutuhan yang tidak bisa diabaikan.
Investasi Jangka Pendek vs Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka pendek adalah investasi yang direncanakan untuk dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Investasi ini biasanya digunakan untuk tujuan yang lebih dekat, seperti membeli barang, membayar hutang, atau menabung untuk liburan. Contoh investasi jangka pendek antara lain tabungan, deposito, obligasi jangka pendek, atau reksa dana pasar uang.
Keuntungan dari investasi jangka pendek adalah Anda dapat mengakses dana dengan cepat jika Anda membutuhkannya. Hal ini memberikan fleksibilitas dan likuiditas yang tinggi.
Selain itu, risiko yang terlibat di sini cenderung lebih rendah daripada investasi jangka panjang. Tetapi, tingkat pengembalian yang diharapkan juga biasanya lebih rendah.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang direncanakan untuk dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun, bahkan hingga puluhan tahun. Investasi ini biasanya digunakan untuk tujuan yang lebih jauh, seperti pendidikan anak, persiapan pensiun, keperluan di masa mendatang atau bahkan untuk menerima passive income pada jangka waktu tertentu.
Contoh investasi jangka panjang antara lain saham, obligasi jangka panjang, reksa dana ekuitas, emas hingga properti.
Keuntungan dari investasi jangka panjang adalah potensi pengembalian yang lebih tinggi. Dalam jangka waktu yang lebih lama, kamu dapat mengambil keuntungan dari pertumbuhan nilai aset dan memanfaatkan kekuatan pemulihan pasar jangka pendek. Tidak hanya itu, investasi jangka panjang juga memberikan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dan mengurangi risiko.
Namun, investasi jangka panjang juga memiliki kekurangan, yaitu dana yang cenderung tidak likuid atau sulit dicairkan, serta membutuhkan analisis dan pengetahuan yang lebih mendalam.
8 Instrumen Investasi Populer di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa instrumen investasi yang populer di Indonesia, beserta kelebihan dan kekurangannya yang perlu kamu ketahui.
Deposito
Deposito adalah simpanan berjangka di bank yang memberikan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa. Deposito memiliki jangka waktu tertentu, mulai dari satu bulan hingga dua tahun. Jika kamu menarik dana sebelum jatuh tempo, maka akan dikenakan penalti atau bunga yang tidak bisa diambil.
Kelebihan deposito adalah terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp 2 miliar, memiliki risiko yang rendah, dan memberikan bunga yang tetap. Meski begitu, deposito memiliki kekurangan yaitu bunga yang relatif rendah, dana yang tidak likuid, dan kena pajak penghasilan (PPh) sebesar 20%.
Emas
Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai jual yang tinggi dan stabil. Emas bisa dibeli dalam bentuk batangan, koin, perhiasan, atau sertifikat. Emas bisa disimpan sendiri di rumah atau di tempat penyimpanan yang disediakan oleh penjual.
Memiliki nilai yang tahan terhadap inflasi, krisis, dan perubahan nilai tukar mata uang masih menjadi alasan utama bagi berbagai kalangan di Indonesia, emas pun mudah dijual dan dibeli kapan saja.
Tetapi, emas membutuhkan biaya penyimpanan dan asuransi yang cukup besar, memiliki risiko kecurian atau kehilangan, dan tidak memberikan penghasilan tambahan seperti bunga atau dividen bagi pemiliknya.
Properti
Properti biasanya aset berwujud yang berupa tanah, bangunan, atau rumah. Properti bisa juga dibeli untuk ditinggali sendiri, disewakan, atau dijual kembali di masa mendatang yang bisa memberikan keuntungan dari kenaikan harga jual atau pendapatan sewa.
Properti memiliki nilai yang cenderung naik dalam jangka panjang, memberikan penghasilan pasif dari sewa, dan memberikan manfaat non-finansial seperti kenyamanan dan prestise. Membutuhkan modal yang besar, memiliki biaya perawatan dan pajak yang cukup tinggi, dan memiliki risiko kerusakan atau bencana alam menjadi kekurangan untuk instrumen investasi ini.
Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Saham bisa dibeli dan dijual di pasar modal melalui perantara seperti broker atau platform online. Saham bisa memberikan keuntungan dari kenaikan harga jual atau pembagian laba perusahaan yang disebut dividen.
Kelebihan saham adalah memiliki potensi pengembalian yang tinggi, memiliki likuiditas yang tinggi, dan mudah diakses melalui aplikasi atau website. Kekurangannya adalah memiliki risiko yang tinggi, tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar, dan kena pajak penghasilan sebesar 0,1% untuk transaksi jual dan 10% untuk dividen.
Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana dari banyak investor yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Reksa dana bisa berinvestasi di berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, pasar uang, pasar modal atau campuran yang memberikan keuntungan dari kenaikan nilai unit penyertaan atau pembagian hasil investasi.
Memiliki diversifikasi yang baik, memiliki manajemen yang profesional, dan memiliki modal yang terjangkau bisa menjadi salah satu alasan SoBATPay menggunakan jenis instrumen satu ini.
Tetapi, reksa dana juga memiliki biaya manajemen dan administrasi yang harus dibayar, memiliki risiko yang bervariasi tergantung pada jenisnya, dan terkena pajak penghasilan sebesar 10% untuk hasil investasi.
P2P Lending
P2P lending adalah layanan pinjam meminjam uang secara online yang menghubungkan antara pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower). P2P lending bisa memberikan keuntungan berupa bunga pinjaman yang lebih tinggi daripada instrumen lain, meski begitu P2P lending tetap diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan harus terdaftar di asosiasi resmi.
Jika memilih P2P lending, kamu bisa memiliki tingkat pengembalian yang tinggi, memiliki fleksibilitas dalam memilih jumlah dan jangka waktu pinjaman, dan mudah diakses melalui aplikasi online yang sudah beredar sekarang ini.
Namun, P2P lending juga memiliki risiko gagal bayar yang cukup tinggi, tergantung pada kredibilitas peminjam, memiliki batas maksimal pinjaman yang ditentukan oleh OJK, dan dikenai pajak penghasilan sebesar 15% untuk bunga pinjaman.
Logam Mulia Antam
Logam mulia Antam adalah produk emas batangan yang dikeluarkan oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan. Logam mulia Antam memiliki sertifikat yang menjamin kemurnian dan beratnya. Logam mulia Antam bisa dibeli di gerai Antam, bank, atau toko emas.
Logam mulia Antam ini memiliki kualitas yang terjamin, harga yang transparan dan sesuai dengan pasar, dan memiliki variasi ukuran yang beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram. Tetapi, membutuhkan biaya tambahan untuk pembelian, penyimpanan, dan penjualan, memiliki risiko pencurian atau kehilangan, dan tidak memberikan penghasilan tambahan seperti bunga atau dividen.
Kripto
Kripto atau cryptocurrency adalah aset digital yang beberapa tahun ini sedang ramai dibicarakan, menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru, kripto bisa berfungsi sebagai mata uang, komoditas, atau token. Kini, kripto juga bisa dibeli dan dijual di platform atau bursa kripto yang tersedia secara online. Contoh kripto yang populer antara lain Bitcoin, Ethereum, dan BNB.
Keuntungannya jika memiliki kripto adalah potensi pengembalian yang sangat tinggi, likuiditas yang tinggi, dan memiliki sifat desentralisasi yang mengurangi campur tangan pihak ketiga. Namun jika SoBATPay berencana membeli kripto, perlu diingat juga bahwa kripto memiliki risiko yang sangat tinggi, tergantung pada fluktuasi harga yang sangat volatil, dan memiliki regulasi yang belum jelas di Indonesia.
Baca juga: Perbedaan Antara Pasar Uang dan Pasar Modal: Pengertian dan Dampaknya
Investasi Aman dan Nyaman di BATPay
Setiap instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan profil risiko, tujuan, dan jangka waktu investasi masing-masing. Dengan demikian, pemula seperti SoBATPay yang baru terjun ke dunia investasi bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Selain jenis-jenis investasi di atas, SoBATPay bisa mulai belajar menabung atau investasi menggunakan dompet digital yang sudah pasti aman dan nyaman.
Ayo mulai langkah investasimu bersama dengan BATPay!
Referensi:
https://www.investopedia.com/terms/l/longterminvestments.asp
investopedia.com/terms/s/shorterminvestments.asp
finansialku.com/ketahui-jenis-jenis-investasi/